Edan. Yupe, cuman 4 huruf ini yg aku pikirkan hari-hari ini. Today is the famous Mardi Gras weekend, where the gay communities gather together, parade on the street. Even the government treats this as a special event, closing some main roads such as Elizabeth Street and Oxford Street.
Edan, mau gak mau aku harus menghormati kebebasan kaum gay di sini, as that what the law here, tapi aku rasa aku berhak untuk beropini at least on my own blog.
Bukannya gay itu menyimpang yah ? Kenapa yang menyimpang begini justru dielu-elukan, bahkan sampe disiarin live di TV ? Emang jaman edan ……
Kaum gay berkilah, ohh ini hanya gaya hidup atau somekind of fashion that booming these days. Some people argued that they felt different since they were born and thousands excuses they can said just to justified gay life.
Justru kita yang normal yang harus mengalah pada mereka, anti-diskriminasi lah, persamaan hak lah, bahkan Anglican Church mengambil langkah kontroversial dengan merestui gay life alias menerima mereka di dalam gereja. Apa mereka tidak ingat apa yang terjadi pada Sodom dan Gomorra ? Untunglah petinggi Catholic di sini bersikukuh tidak menerima gay but not against them.
Buat kaum gay sendiri dengan berarak2an apa mereka pikir ini loh kita kaum gay mau show off. It is our time to be a one day celebrity ? Apa gak malah kayak monyet-monyet di Taronga Zoo yang bergelantungan jadi tontonan umum, or singa-singa sirkus yang menganga menunjukkan taring taringnya untuk menarik wisatawan ? Aku rasa sih Mardi Gras parade bukannya mengangkat martabat kaum gay, malah membikin mereka lebih rendah dari show animals. Aku masih happy kok been a normal straight guy.
Hide (masih waras kok, gak ikutan edan!)
No comments:
Post a Comment