Sunday, March 12, 2006

First Love

Abis masuk blognya Beve, baru nyadarin kalo lagu yang muter-muter itu ternyata dari blog Beve, "First Love" by Utada Hikaru. Jadi ngingetin aku balik ke tahun 1993-an. My first love .....

Sejak kelas 1 SMA aku udah sekelas ama dia, "Yho" (ini nama samaran yang hanya aku dan dia yang tau). Tapi aku gak pede untuk come forward and show my feelings for her. I just looked at her and admired her day by day. Gak berasa udah 1 tahun SMA, udah saatnya masuk kelas 2. I promised to myself, God give me a sign, if she is there for me, please put her in the same class with me. Kita sama sama ngambil jurusan IPA. Eh beneran aja Yho satu kelas lho ama aku di 2A15.

Setiap kali aku berusaha untuk melihat reaksinya, tidak bisa ditebak. Kadang dia bisa begitu dingin padaku, kadang dia begitu care. Aku emang ngetop sebagai class clown, selalu ada aja joke joke yang bisa bikin orang tersenyum, but sometimes it didn't work for her. Hampir tiap dua hari sekali aku nelpon dia. Di telepon, dia begitu responsif terhadap telponku. Entah dia cuman gak mau mengecewakan fansnya atau emang dia orangnya ramah. Kita bahas segala macam hal, tapi aku membatasi diri supaya gak menyinggung tentang papanya yang udah almarhum dari sejak dia kecil.

Akhirnya aku beranikan diriku untuk menembak dia, alias say I love you. To be or not to be. Sayangnya aku gak bisa menahan diri untuk cerita ama temen-temen sekelas, jadi hampir seluruh kelas tau kalo sore itu sepulang sekolah, aku bakal nembak dia.

Pas bel berbunyi pertanda akhir sekolah, temen-temen sekelas udah sepakat buru-buru keluar, sehingga tinggal kita berdua di dalam kelas. Aku beranikan diri maju ke depan dia (mungkin gemetaran saat itu), aku katakan "Aku suka kamu. Kamu mau gak jadi pacarku ?". Mungkin aku yang terlalu ge er. Dia diam sesaat terus berkata dengan kata kata pelan tapi buat aku seakan ada ribuan loudspeaker di sana. "Aku anggap kamu gak lebih dari teman. Aku gak siap untuk pacaran dulu, aku masih mau sekolah".

Abis gitu kelas terasa gelap, atap sekolah terasa runtuh di kepalaku. Aku bahkan udah lupa apa yang aku katakan pas dia bilang "Sorry, sekarang aku pulang dulu, kalau gak ketinggalan Antar Jemput".

Terngiang-ngiang kata mamiku, bahwa cewek itu melihat cowok cuman dari 3 segi: 1. Kekayaan. 2. Ketampanan dan 3. Kepintaran. Yang mana aku merasa aku gak punya tiga-tiganya. Finally, mamiku tau semua dan dia berusaha mengarahkan aura negatifku ke pelajaran. Kalau kekayaan dan ketampanan gak bisa dibentuk udah dari sananya, tapi aku masih bisa buktiin kalau aku punya otak, that's what my mummy said. Jadi aku giat belajar, bahkan begadang (aslinya setengahnya memikirkan Yho). Lumayan, hasilnya aku yang biasanya ranking 20-an bisa menembus 10 besar dan leap-frogging Yho in class-rank. Ada juga efek negatifnya, since then I'm becomes cigarette-addict alias perokok berat.

Mamiku cuman bisa menyarankan kalau orang belum bisa mencari uang sendiri jangan merokok, karena merokok kan membakar uang. Tapi gak bisa, rasanya cuma rokok yang bisa jadi tempat pelarianku. (Toh, akhirnya aku berhenti sendiri pas kuliah karena dadaku sesak dan sakit pas menarik nafas).

Aku membenamkan diriku, aku menyalahkan diriku, kenapa gak bisa ngeliat tanda-tanda dari Yho, her body language everytime I approached her between breaks. Aku semakin down begitu ada gosip temanku yang super kaya mulai pendekatan ama Yho. Hmm, apakah Yho type cewek yang ngeliat no1 aja (Kekayaan).

May 1993, in couple days time Yho will be celebrating her 17 th birthday party. I'm surprised that I am still invited, karena sejak penolakannya aku gak pernah kontak dia sama sekali. Aku sempatkan beli cincin emas (kalau gak salah 5 gram deh) sebagai kado ultahnya. Pas hari H, Yho begitu manis. Pas acara foto bersama, aku datang menghampirinya, aku sodorkan kadoku itu, mungkin dia bisa mengira dari bentuknya kalo itu adalah kotak perhiasan/cincin. Dia menolak halus, "Jangan" katanya "Aku gak bisa menerima ini darimu". Aku sempat bengong, lho aku gak expect anything dari Yho. Aku cuman mau memberikan kado terakhirku buatnya. Tulus, tanpa ada harapan/imbalan apa-apa.

Finally, I grabbed her arm and handed my gift in her hand, and walk away. I never turn my head on her and go straight to the exit. (Karena acara foto foto memang udah penghabisan). Sampai rumah, aku menangis (entah yang keberapapuluh kali, terserah kalo ada yang ngatain aku cengeng).

Ini toh yang dikatakan orang "Cinta bukan berarti memiliki". Aku bahkan rela kalo Yho menerima tembakan temenku yang super kaya itu dan jadi pacarnya. At least she is better with him than with me I supposed. I heard the following months, that he pop the question and got the same walls. She is not available yet.

Yho, my Yho ..... I don't know where you are now. Last news I heard was that you graduated from university and that's it. Sometime, I just wondering did you ever had memories of me or even treat me a little bit special. I am wondering too, do you still keep my "first love" ring or you just throw it in rubbish bin.

I never heard any relationship rumours you had, makes me wonder if I tried to contact you again, is it going to be the same. Are you going to be the same, my Yho ? Or how I will lived my live with you ? The question that I won't be able to answered. Not now.

Cuman dua tetes air mata jatuh di ujung mataku, entah ini nostalgia, sedih atau cuman pedih karena melototin laptop berjam-jam, I just want to say "Yho, you'll always gonna be my first love"

Special request for my Beve ...... your "First Love" post please

Hide (ndengerin "First Love" di blognya Beve lagi)

13 comments:

  1. mengharukan... people say first love never die...but not for me..
    after u wrote this i believe u feel better now..isn't..?
    trust by yourself still many many love for u in this world
    face the world with smile...
    hope u find the love

    ReplyDelete
  2. mengharukan... people say first love never die...but not for me..
    after u wrote this i believe u feel better now..isn't..?
    trust by yourself still many many love for u in this world
    face the world with smile...
    hope u find the love

    ReplyDelete
  3. Aku juga dengar lagu itu jadi ingat my first love, jangan2 luh first gw Wen...wakakaka

    ReplyDelete
  4. beve> i wish and wish not i was ur first. if you were my first, i am sorry not contact u so long. if you were not my first, how about a new beginning. Kyaaaa
    nita> i will find the love, thx buat dukungannya cia you

    ReplyDelete
  5. gak nyangka ada cowok seromantis ini. met kenal yach.

    ReplyDelete
  6. wuiiih romantis banget.. owen.. bener yah kata orang First Love itu susah di lupakan walaupun betapa menyakitkan. ataupun betapa memalukan huehehehe...
    Aku juga suka tuh First Love nya Utada Hikaru...

    ReplyDelete
  7. bknnya first love aja yg susah untuk dilupain, sebenarnya "cerita yg ada didalamnya" itu yg bikin susah untuk dilupain.. berkesan terlalu dalam.. bener gak sih? ^_*

    ReplyDelete
  8. Hide romantis wakakaka, kalau udah ketemu orangnya, jadi malu-maluin kali hehehe
    Aduh embarassed nih jadinya :P
    Anyway, that's my first love, how about yours guys ?

    ReplyDelete
  9. jadi ingat my first BF, kelas 3 SMP hihihi....kalo first love sih gak ngerti. 10 tahun kemudian masih bertemu, jatcin lagi, redup, idup, sampe last 2003 kemaren, bertemu di kuala lumpur. terakhir sih ngasi tau dia mau married hehehe...gak cinta lagi sih.

    ReplyDelete
  10. this post touched me. u are very sensitive :)
    i think, u are very lucky to have her as ur first love, cos i dont think if i had one. seriously. enggak semua orang sempat merasakan itu. but lets get over it, and face ur world behind u :) you deserve to have someone a whooooooooooooooooooole lot devoted and love u unconditionally ;) aight?????

    ReplyDelete
  11. dian> gak sadar itu first love atau bukan ck ck ck
    ayang> Lets get over it ! Merdeka !

    ReplyDelete
  12. Ingat..penolakan adalah adalah dr penerimaan..hehehe

    ReplyDelete
  13. n.m.m.> penolakan adalah adalah dari penerimaan ? hehehe juga (gak nyambung neh)

    ReplyDelete